Tentang

Diposting pada

Pendahuluan

Peran perguruan tinggi dalam memajukan kehidupan bangsa disinyalir masih belum sesuai ekspektasi publik seiring dengan stigma menara gading yang masih melekat pada wajah kaum akademisi. Di sisi lain tantangan era disrupsi, revolusi industri 4.0; pandemi, perubahan iklim, dan sejumlah trend global menjadi drivers of changes terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, yang mendorong laju perubahan sosial yang sangat cepat, yang seringkali menimbulkan implikasi yang sangat serius terhadap kepentingan bangsa dan negara dalam mewujudkan tujuannya.

Ancaman sangat besar pascapandemi yang digambarkan oleh sejumlah elit dunia sebagai era kegelapan, atau perfect storm pada tahun 2023 hingga beberapa tahun ke depan, yang terjadi karena adanya gejala 5C sebagai drivers of changes-nya, yaitu ancaman Covid-19 yang belum akan berakhir, conflict Ukraina yang makin memburuk dan diiringi potensi pemicu perang nuklir, climate change yang makin nyata dan berdampak besar pada produktivitas pertanian, ketersediaan air bersih, dan lain-lain; commodity price yang melambung tinggi, serta cost of living yang berpotensi melonjak tak terkendali; juga membutuhkan sentuhan “emas” kaum akademisi mengingat bila hal ini benar-benar bermanifestasi maka tentu akan menghasilkan situasi yang penuh gejolak (volatility), ketidakpastian (uncertainty), kompleksitas (complexity), dan kemenduaan (ambiguity) yang akan berdampak besar bagi kehidupan masyarakat. Dan oleh karenanya, inilah tantangan besar yang harus disikapi dan diantisipasi pada tahun-tahun mendatang, dengan sejumlah rencana aksi konstruktif dan efektif dari perguruan tinggi  untuk menghadapinya.

Pada konteks lokal, problem mendasar masyarakat dan daerah belum sepenuhnya terwarnai oleh sentuhan akademis perguruan tinggi. Masih relatif terbatasnya kontribusi perguruan tinggi dalam pembangunan daerah, tata pemerintahan daerah, dan pemberdayaan masyarakat daerah merupakan realitas dan sekaligus tantangan yang harus segera dijawab bersama oleh pemerintah daerah dan perguruan tinggi di daerah.

Sebagai bagian dari elemen berbangsa dan bernegara, Laboratorium Administrasi Publik berkomitmen kuat untuk menjadi bagian produktif dan konstruktif dari usaha bersama mewujudkan tujuan NKRI sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Hal ini menjadi sangat penting dan strategis mengingat kompleksitas persoalan bangsa saat ini yang masih berkutat dengan berbagai masalah yang complicated, mulai dari korupsi yang tak kunjung teratasi, kemiskinan, pengangguran, PMKS, gizi buruk dan stunting, patologi birokrasi, politik yang makin liberal dan kapitalistik, termarjinalkannya usaha mikro, kecil, dan koperasi, dan lain-lain.

Berbagai problematika sosial politik yang terjadi di daerah kerap berakhir hanya dalam forum-forum seminar, atau dalam bentuk modul dan buku yang ‘nyaris’ tak bermakna karena nyaris tak pernah menjejak bumi. Pemerintahan daerah pun seolah berjalan terpisah tanpa kemitraan yang produktif dan nyata dengan perguruan tinggi. Sementara masyarakat berharap betul akan adanya peran serta masyarakat akademik melalui sosialisasi pemikiran konstruktif guna lebih mencerdaskan kehidupan masyarakat. Dalam skala yang lebih luas, pembangunan daerah yang seringkali mengalami distorsi karena faktor politik dan perilaku rent-seeking membutuhkan anti-thesis, pemikiran alternatif, ataupun sekedar second opinion agar terdapat pilihan-pilihan yang jauh lebih teruji efektivitasnya dalam menentukan arah dan warna pembangunan daerah.

Menyadari betul permasalahan ini, masyarakat akademik di Perguruan Tinggi, sebagai centre of excellent dan narasumber knowledge & science, dituntut untuk dapat memerankan diri menjadi trigger bagi proses pencerdasan masyarakat sekaligus sebagai agent of social change dalam mengawal pembangunan dan perubahan sosial masyarakat, sebagai tanggungjawab sosial sekaligus moral atas peran-peran ke-cendekia-an yang diembannya. Oleh karenanya menjadi penting dilakukan pengkajian-pengkajian yang mendalam terhadap berbagai masalah sosial-politik, pemerintahan dan kebijakan publik serta pembangunan daerah, sekaligus mensosialisasikannya kepada segenap stakeholders daerah dan masyarakat sebagai kontribusi nyata perguruan tinggi terhadap pembangunan daerah, melalui eksistensi dan peran Laboratorium Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Sejarah Singkat

Laboratorium Administrasi Publik berdiri sejak tahun 2007, melalui SK Dekan FISIP UNTIRTA Nomor 03/J.42.VI/SK/2007, merupakan unit pendukung penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi yang dilaksanakan oleh Program Studi, dalam hal ini Program Studi Administrasi Publik FISIP UNTIRTA, yang secara formal berdiri sejak Agustus tahun akademik 2002/2003 setelah mendapat legitimasi sebagai bagian dari UNTIRTA dengan surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 124/0/2004 tentang SOTK UNTIRTA, meski dies natalis Program Studi (dan FISIP) secara konvensional mengacu pada pada tanggal 10 Juni, yaitu tanggal dikeluarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 1179/D/T/2003 tentang Izin Operasional Program Studi S1 Ilmu Administrasi Negara dan Ilmu Komunikasi.

Program Studi Administrasi Publik sendiri merupakan bagian dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, yang lahir seiring dengan ditetapkannya Universitas Tirtayasa sebagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan nama Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) melalui Keputusan Presiden RI Nomor 32 Tahun 2001, tanggal 19 Maret 2001. UNTIRTA merupakan transformasi dari perguruan tinggi swasta dengan nama Universitas Tirtayasa Banten, yang didirikan oleh Yayasan Pendidikan Tirtayasa pada tanggal 1 Oktober 1980.

Saat ini Program Studi Administrasi Publik FISIP UNTIRTA adalah salah satu program studi dengan peringkat akreditasi unggul (A), berdasarkan SK BANPT Nomor 1790/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2018.

Dasar Hukum

  • UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945
  • Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
  • Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 45);
  • Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336).
  • Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;
  • Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6676);
  • Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 2001 Tentang Pendirian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa;
  • Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Sultan Ageng Tirtayasa;
  • Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2015 tentang Statuta Universitas Sultan Ageng Tirtayasa;
  • Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Makna Lambang

Diinspirasi dari huruf L yang dilihat sebagai sebuah kurve pada diagram Cartesius. Kurve huruf L dari atas ke bawah pada sumbu Y dimaknai sebagai hasil refleksi yang menggambarkan situasi sejak awal dibentuknya laboratorium yang masih mampu menjalankan idealitas tugas pokok dan fungsinya, bahkan pernah meninggalkan noktah hitam dalam perjalanan ambisiusnya sebagai flag carrier Universitas. Sedangkan pada sumbu X merepresentasi prospek dan ekspektasi yang diharapkan terus meningkat kiprahnya di masa depan.

Tiga jalan adalah Tridharma Perguruan Tinggi, tiga warna adalah pendekatan multidisiplin. Warna biru merepresentasi disiplin Administrasi Publik,warna emas-orange mewakili ekspektasi keberhasilan dan kejayaan di masa depan, dan warna hijau mewakili harapan hadirnya institusi perguruan tinggi yang membumi dan mampu berkontribusi bagi kemaslahatan publik.

Fasilitas Pendukung

Sebagai bagian integral dari kelembagaan FISIP UNTIRTA, Laboratorium Administasi Publik memiliki dukungan dari sejumlah unit /Lembaga atau sumber daya yang dimiliki oleh UNTIRTA, antara lain:

  1. Laboratorium Produksi Siaran Televisi dan Film, yang berfungsi memberikan layanan penelitian, pelatihan, dan pengabdian kepada masyarakat di bidang Produksi Siaran Televisi, Periklanan, Publisistik, Film, dan Media Audio Visual lainnya baik untuk kepentingan sosial maupun komersial.
  2. Laboratorium Produksi Siaran Radio, yang berfungsi memberikan layanan penelitian, pelatihan, dan pengabdian kepada masyarakat di bidang Produksi Siaran Radio, Periklanan, dan Media Audio lainnya baik untuk kepentingan sosial maupun komersial.
  3. qLaboratorium Multimedia dan fotografi, yang berfungsi memberikan layanan penelitian, pelatihan, dan pengabdian kepada masyarakat di bidang Desain Grafis dan Fotografi baik untuk kepentingan sosial maupun komersial.
  4. Lembaga Penerbitan FISIP UNTIRTA Press, yang berfungsi memberikan layanan publikasi ilmiah dalam bentuk buku bahan ajar, ilmiah, maupun ilmiah populer;
  5. Lembaga Penerbit Publikasi Ilmiah Berkala, antara lain: Jurnal Administrasi Publik (JAP), Jurnal Riset Komunikasi (JRK), dan lain-lain.
  6. Penyelenggaraan Seminar, Simposium, Kolokium, Lokakarya, Konferensi, Diskusi, pelatihan / Bintek, dan forum ilmiah lainnya guna menyebarluaskan gagasan dan hasil-hasil penelitian di kalangan masyarakat akademik maupun stakeholders terkait.
  7. Penyelenggara Siaran Televisi Komunitas Untirta Tv (Utv) pada channel 24 UHF.
  8. Penyelenggara Siaran Radio DIA UNTIRTA FM pada channel 107,9 MHz.

Jaringan Kerja

Laboratorium Administrasi Publik merupakan bagian integral dari kelembagaan FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang memiliki jejaring dengan seluruh Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia khususnya yang tergabung dalam Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri (BKSPTN), sejumlah perguruan tinggi di luar negeri, serta sejumlah Asosiasi Profesi dan/ Keilmuan Sosial dan Politik di Indonesia maupun internasional.

Berikut merupakan sejumlah kolaborasi riset dan pengabdian kepada masyarakat dengan sejumlah institusi, antara lain:

NO NAMA KEGIATAN TAHUN
1 Rancangan Teknokratis Perubahan RPJMD Kabupaten Lebak Tahun 2019-2024 2021
2 Rancangan Teknokratis Perubahan RPJMD Kota Serang Tahun 2019-2023 2021
3 Naskah Akademik Penataan Perangkat Daerah Kota Cilegon 2021
4 Kajian Penataan Perangkat Daerah dan UPTD Pemerintah Provinsi Banten 2021
5 Survei Pemetaan Masalah-masalah Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Kabupaten Lebak 2020
6 Survei Kebutuhan Masyarakat Kota Serang dalam Rangka Penyusunan RKPD Tahun 2021 2020
7 Survei Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik di Kota Serang 2020
8 Analisis Profil Gender dan Anak Kota Serang 2019
9 Survei Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Puskes di Kabupaten Serang 2019
10 Rancangan Teknokratis RPJMD Kabupaten Lebak Tahun 2019-2024 2018
11 Naskah Akademik Rancangan RPJMD Kabupaten Lebak Tahun 2019-2024 2018
12 Kajian Pemekaran Kecamatan di Kota Serang 2017
13 Kajian Penataan Wilayah Kelurahan di Kota Cilegon 2017
14 Naskah Akademik Pemerintahan Desa Adat di Provinsi Banten 2017
15 Survei Indeks Kepuasan Masyarakat di Kabupaten Lebak, Kota Serang, RSUD Banten, dll 2014-2021
16 Survei Kebutuhan Masyarakat Kota Serang 2014-2021
17 Naskah Akademik Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2014-2019 2016
18 Naskah Akademik Penataan Organisasi Perangkat Daerah Kota Cilegon 2016
19 Analisis Standar Belanja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lebak 2016
21 dll

Panel Ahli

Laboratorium Administrasi Publik memiliki panel ahli yang seluruhnya merupakan dosen dan peneliti tetap pada Program Studi Administrasi Publik FISIP UNTIRTA, antara lain:

NO NAMA KEPAKARAN
1 Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si Community Service and Development
2 Dr. Leo Agustino, M.Si Politics and Public Policy
3 Dr. Suwaib Amiruddin, M.Si Sociology, Rural and Coastal Development
4 Dr. Gandung Ismanto, M.M. Development Planning, Public Policy, and Research Methodology
5 Dr. Riswandha Public Policy and Social Policy
6 Dr. Arenawati, M.Si Organization and Public Management
7 Dr. Ayuning Budiati, MPPM Governance and e-Government
8 Dr. Jullianes Cadith, M.Si Public Finance and Taxation
9 Dr. Rina Yulianti, M.Si Governance and Local Government
10 Dr. Titi Stiawati, M.Si Human Resources Management
11 Dr. K. Sapto Nugroho, M.Si Public Service Management
12 Dr. (Cand) Listyaningsih, M.Si. Administration of Development and Gender Studies
13 Dr. (Cand) Yeni Widyastuti, M.Si Public Service Management
14 Maulana Yusuf, M.Si Public Finance, Autonomy and Decentralization
15 Nikki Prafitri, M.Si Public Policy Analysis
16 Agung Satrio Wicaksono, M.Si Statistics and Research Methodology
17 Tiwi Rizkiyani, M.Si Public Service, Organization and Management
18 Sierfi Rahayu, M.AP Public Service, Organization and Management

Di samping sejumlah panel ahli dimaksud, pada sejumlah riset kolaborasi yang bersifat multidisiplin, Laboratorium Administrasi Publik juga dapat memfasilitasi keterlibatan pakar dari berbagai disiplin ilmu yang dibutuhkan dalam riset kolaborasi dimaksud, yang seluruhnya merupakan dosen dan peneliti tetap di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.